Langsung ke konten utama

Review Jemuran Baju Menara dari Godric Store

Halo guys, aku mau kasih review tentang jemuran baju yang lagi hits yaitu JEMURAN BAJU MENARA! 😁


Ini lagi happening banget di kalangan ibu-ibu, apalagi yang baru punya bayi. Salah satu item jemur-menjemur yang aku rasa must have karena hemat tempat banget guys.

So, aku terinspirasi untuk beli karena temenku yang lahiran duluan punya jemuran ini di rumahnya dan aku rasa sebuah jemuran yang inovatif buat kita-kita kaum milenial yang tidak punya banyak ruang untuk jemuran.

So far setelah 1 tahun pakai, kondisi jemuran masih sangat awet dan masih kokoh. Luv πŸ’–

Gampang banget dipindah-pindah, bisa ditekuk juga bagian jemurnya jadi bisa ringkas gitu kalau disimpan, bahkan bisa dipisah-pisah. Kemarin aku pernah bawa dari rumahku ke rumah orangtua pakai motor dan hanya butuh kresek agak besar untuk bawanya.

Bagian untuk jemurnya bahannya dari plastik, jadi memang tidak bisa untuk beban yang berat. Cocok banget untuk baju-baju bayi, pakaian dalam anak-anak maupun dewasa, clodi juga bisa dijemur di sini. 

Rangka tengahnya dari aluminium yang tentunya ringan dibawa-bawa, keawetannya tergantung penyimpanan dan perawatan. Aku selama ini selalu pakai untuk jemur di bawah atap yang tembus cahaya atau di ruangan yang sirkulasi udaranya bagus. Sejauh ini hanya ada sedikit karat namun tetap masih kokoh dan tidak mengganggu.

So, aku kasih link untuk belinya ya~

Jemuran Menara

Rp 125.000

Link πŸ”—: https://shp.ee/qi3n68h

Rate⭐️ : 4.9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peningkat Imun Transfer Factor sebagai Imunomodulator untuk Kucing

Dear readers, Tulisan ini aku tulis berdasarkan pengalamanku pribadi sebagai dokter hewan yang sudah pernah mencobakan peningkat imun/imunomodulator "transfer factor" (TF) dalam pengobatan berbagai kasus penyakit di kucing. Selama jadi praktisi hewan kecil tentunya banyak kasus penyakit yang ditemui, mulai dari sakit ringan berupa gumpalan bulu yang nyangkut di gigi, sampai kasus yang cukup berat dan menguras air mata seperti FIV (feline immunodeficiency virus) yang sudah komplikasi. Ada kasus yang trennya selalu naik selama musim hujan, yaitu virus panleukopenia. Lebih detailnya tentang virus ini nantinya akan ada postnya juga ya. Pada intinya virus panleukopenia ini menyerang tubuh kucing dan utamanya menurunkan jumlah sel darah putih yang digunakan untuk menyerang segala macam infeksi termasuk virus panleukopenia itu sendiri. Nah loh, kalau sel darah putih aja jumlahnya turun akibat si virus terus yang ngelawan ni virus siape tong? 😭 di klinik tempatku bekerja kemarin ada...

My Career Story

Hey yo, it's time to share my career story~ Aku dilantik sebagai dokter hewan di bulan Desember 2019, tapi aku sudah bekerja loh kala itu. Kok bisa??  Bisa donk, guys. Let me tell you, alhamdulillah karir dokter hewan bisa di mana2 banget dan lowongan kerja selalu ada. Bisa dari bidang peternakan, pegawai negeri, tenaga harian lepas di instansi pemerintahan, tenaga pendidik, praktisi hewan kecil, industri makanan dan minuman dari produk hewan, industri obat hewan, laboratorium yang menggunakan hewan coba, bidang konservasi, dsb. Rata-rata sangat mau menerima dokter hewan yang masih menunggu masa pelantikan, tapi sudah harus selesai masa koas. Ketika itu aku mencoba di bidang praktisi hewan kecil yang kebetulan ada lowongannya di Jogja (pada saat itu sebenarnya ada beberapa lowongan daerah Jogja, tapi ndilalahnya kepincut jadi praktisi hewan kecil). Langsung kirim berkas dan wawancara di sebuah klinik yang kebetulan juga dekat dengan rumah. Apakah langsung diterima? Hohoho,, ternyat...

Pengalaman Koas di FKH UGM

Fakultas kedokteran hewan, sama seperti fakultas kedokteran yang lainnya, juga perlu menempuh pendidikan profesi untuk mendapat gelar dokter. Pendidikan profesi dokter hewan baru bisa ditempuh setelah lulus pendidikan S1 kedokteran hewan. Pendidikan profesi ini biasanya disebut juga koasistensi atau singkatnya koas. Di UGM, pada tahun 2018, kegiatan koas kedokteran hewan berlangsung selama kurang lebih 1 tahun. Terdiri dari 6 bagian koas yang masing2 ditempuh dalam kurun waktu 8 minggu. 6 bagian koas tersebut adalah - koas interna hewan kecil (incil), - koas interna hewan besar (inbes),  - koas kedinasan atau koas dinas (kodin), - koas reproduksi (korep), - koas bedah (bedah), dan  - koas diagnosa laboratorik (kodil).  (kabarnya terkini ada 1 bagian koas baru yaitu koas manajemen RSH -2019) Masing-masing koas deg-degan nya beda2 nih, dan tentunya beban koasnya juga berbeda tiap bagian. Yang paling bikin kaku pikiran dan badan adalah koas diagnosa laboratorik. Wuuuhhh,, ya...