Langsung ke konten utama

Graduation Day! Officially S.K.H

Let's jump to the graduation story of mine. Tiap post ternyata lumayan panjang juga kalau dibaca di handphone ya. Buat yang ga tahan baca panjang2 bisa skip aja, jangan dipaksakan.πŸ˜€

Okay, so, di UGM ada 4 periode wisuda untuk S1 yaitu periode Desember, Maret, Mei, dan Agustus. FKH UGM biasanya ramean tuh satu angkatan wisuda bareng di periode IV alias yang bulan Agustus. Tapi ada juga sih yang ga bareng, tergantung mahasiswanya mau kapan ya kan.

Seingatku dulu aku wisuda tanggal 23 Agustus 2017. Di periode IV waktu itu dibagi jadi 2 hari wisudanya karena saking banyaknya wisudawan/wisudawatinya. Katanya sih waktu itu jumlah wisudawan terbanyak. 

Ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum hari H wisuda. Mulai dari ngurus syarat2 yudisium di bulan sebelumnya, sampai ke peminjaman toga dan gladi bersih. Tahun 2017 bukan tahun pandemi ya gaes, jadi wisuda masih sangat menyenangkan dengan segala keribetan dan kejutannya, langsung berhadapan dengan petinggi2 kampus, dibagi satu persatu ijazahnya, dan kawan2nya.

Memori yang paling terkenang adalah di pagi hari sewaktu baris sesuai fakultas untuk nantinya masuk ke gedung Grha Saba Pramana (GSP). Wuuuhh itu ngeliat temen2 pada dandan cakep2 semua sampai pangling. Meskipun tertutup dengan toganya masing2 tapi tetap keluar loh auranya. Positif banget semua, ceria2. Tiap mahasiswa dikasih semacam nomor untuk ditempelkan/disematkan di dada supaya tidak tertukar kursi dengan temannya, takut malah berantem ya kan. Ini baris ga boleh telat nih, soalnya kalau terlambat bisa susah nanti duduknya. Kalau bisa sudah hadir 30 menit sebelum jadwal acara "persiapan wisudawan/wisudawati". Pasti ada aja sih yang telat, biasanya yang putri nih, soalnya dandan ke salon. Akupun dandan sih, tapi ga ke salon, orang salonnya yang aku minta untuk ke rumah. 😁

Rangkaian acara wisuda nih menarik semua. Tapi jujur waktu itu orang tuaku kurang nyaman karena ga dibagi snack sejak pagi dan baru ada makan siang setelah selesai acara. Adikku waktu itu ikut dan nonton di lantai bawah lewat proyektor (disediakan oleh UGM karena yang boleh naik ke lantai 2 hanya 2 orang keluarga). Sebenarnya acaranya padat dan tidak bertele2. Ya mungkin karena yang diwisuda kan banyak, jadi disegerakan dan sekitar sebelum dzuhur gitu sudah selesai.

Orang tuaku yang lagi ga enak badan waktu itu langsung ngajak pulang, tapi aku ajak foto2 dulu di booth foto yang ada fotografernya dan pada saat itu masih sepi. Aku cuma punya waktu sedikit untuk foto dengan teman2, itupun hanya teman2 yang ketemu aja. But that's not a big deal. Our brain remember those moment better. 😁

Buat yang penasaran pacarku ke mana,, dia lagi ada kerjaan, dan sebenarnya mau nyusul ke GSP tapi ga keburu soalnya orangtuaku sudah ngajak pulang. Ah itu juga ga masalah kok, bisa foto besok pas pelantikan dokter hewan (insyaAllah).

Di wisudaku waktu itu,, aku ga nyangka bakal ketemu kakak pemandu sewaktu PPSMB yaitu Kak Anggih. Lah ternyata kita wisuda barengan. Ya cus lah minta foto. 😁 Ternyata dari daftar wisudawan/wisudawati banyak teman SMP ku yang diwisuda kala itu, tapi kok ya ga ketemu sih ya, memang ga jodohnya untuk bertemu.

That's it! Graduation meskipun bukan momen final dari kuliah di kedokteran hewan, tapi bagiku cukup menyenangkan dan jadi penyemangat untuk menempuh koasistensi πŸ€—


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peningkat Imun Transfer Factor sebagai Imunomodulator untuk Kucing

Dear readers, Tulisan ini aku tulis berdasarkan pengalamanku pribadi sebagai dokter hewan yang sudah pernah mencobakan peningkat imun/imunomodulator "transfer factor" (TF) dalam pengobatan berbagai kasus penyakit di kucing. Selama jadi praktisi hewan kecil tentunya banyak kasus penyakit yang ditemui, mulai dari sakit ringan berupa gumpalan bulu yang nyangkut di gigi, sampai kasus yang cukup berat dan menguras air mata seperti FIV (feline immunodeficiency virus) yang sudah komplikasi. Ada kasus yang trennya selalu naik selama musim hujan, yaitu virus panleukopenia. Lebih detailnya tentang virus ini nantinya akan ada postnya juga ya. Pada intinya virus panleukopenia ini menyerang tubuh kucing dan utamanya menurunkan jumlah sel darah putih yang digunakan untuk menyerang segala macam infeksi termasuk virus panleukopenia itu sendiri. Nah loh, kalau sel darah putih aja jumlahnya turun akibat si virus terus yang ngelawan ni virus siape tong? 😭 di klinik tempatku bekerja kemarin ada...

My Career Story

Hey yo, it's time to share my career story~ Aku dilantik sebagai dokter hewan di bulan Desember 2019, tapi aku sudah bekerja loh kala itu. Kok bisa??  Bisa donk, guys. Let me tell you, alhamdulillah karir dokter hewan bisa di mana2 banget dan lowongan kerja selalu ada. Bisa dari bidang peternakan, pegawai negeri, tenaga harian lepas di instansi pemerintahan, tenaga pendidik, praktisi hewan kecil, industri makanan dan minuman dari produk hewan, industri obat hewan, laboratorium yang menggunakan hewan coba, bidang konservasi, dsb. Rata-rata sangat mau menerima dokter hewan yang masih menunggu masa pelantikan, tapi sudah harus selesai masa koas. Ketika itu aku mencoba di bidang praktisi hewan kecil yang kebetulan ada lowongannya di Jogja (pada saat itu sebenarnya ada beberapa lowongan daerah Jogja, tapi ndilalahnya kepincut jadi praktisi hewan kecil). Langsung kirim berkas dan wawancara di sebuah klinik yang kebetulan juga dekat dengan rumah. Apakah langsung diterima? Hohoho,, ternyat...

Pengalaman Koas di FKH UGM

Fakultas kedokteran hewan, sama seperti fakultas kedokteran yang lainnya, juga perlu menempuh pendidikan profesi untuk mendapat gelar dokter. Pendidikan profesi dokter hewan baru bisa ditempuh setelah lulus pendidikan S1 kedokteran hewan. Pendidikan profesi ini biasanya disebut juga koasistensi atau singkatnya koas. Di UGM, pada tahun 2018, kegiatan koas kedokteran hewan berlangsung selama kurang lebih 1 tahun. Terdiri dari 6 bagian koas yang masing2 ditempuh dalam kurun waktu 8 minggu. 6 bagian koas tersebut adalah - koas interna hewan kecil (incil), - koas interna hewan besar (inbes),  - koas kedinasan atau koas dinas (kodin), - koas reproduksi (korep), - koas bedah (bedah), dan  - koas diagnosa laboratorik (kodil).  (kabarnya terkini ada 1 bagian koas baru yaitu koas manajemen RSH -2019) Masing-masing koas deg-degan nya beda2 nih, dan tentunya beban koasnya juga berbeda tiap bagian. Yang paling bikin kaku pikiran dan badan adalah koas diagnosa laboratorik. Wuuuhhh,, ya...