Langsung ke konten utama

Contemplation? I Don't Really Think So πŸ˜…

How come this afternoon brought me to see my past point of view.. Seeing myself in the past through photos and my own writing Flew my mind back to those old times.. How hard I worked and pursue my will, how I managed my own schedule so everything could be good and on the right time, how God really smooth painting my path and whispering to me back then.. How I miss the moments so much.. 

Semenjak jadi ibu rumah tangga rasanya banyak sekali yang berubah. Dan yang banyak dipelajari adalah tentang anak dan parenting. Bahkan kemampuan bahasa asing ku merosot jauh karena ga pernah dipakai, bahkan udah jarang banget niiihh bisa nulis2 asik kayak gini. Mungkin kalau aku benar-benar rehat dari dunia kedokteran hewan, aku udah lupa kali' ya langkah-langkah diagnosa dan udah hilang tuh kerangka berpikir seorang praktisi. 

Never speak to anyone in English, so I'm getting more nervous even to write a sentence in English. Sometimes have to make myself sure by google translate it first before publish the content I wrote. Lately I try to learn Mandarin Chinese again since I thought I already miss many words and couldn't recall them. But then ended by me doing house work and spending leisure time learning parenting world or just relaxing from a rough day dealing with my Orion. πŸ˜…

Aku yakin deh ini kalau aku ikutan tes bahasa Inggris, udah pasti turun jauuuhhh banget kemampuanku dibanding 5 tahun yang lalu! Tapi gapapa sih, memang harus terus belajar kan. Kita itu pada dasarnya semuanya adalah life long learner. I am into that quote. Tapi kadang semangatku naik turun untuk belajar lagi. Kadang udah capek fisik dan mental seharian ngurus rumah dan anak. Terkadang dengan melihat memori masa kuliah jadi termotivasi lagi untuk belajar. Apalagi lihat foto-foto bareng temen-temen yang sekarang udah selesai S2, lanjut S3, jadi awardee LPDP luar negeri, punya klinik, dsb. Waw, semacam jadi pemantik semangat buatku.

Yok, emak-emak katanya adalah ras terkuat di bumi! Membangkitkan energi lama itu di dalam tubuh dan kondisi sekarang nampaknya masih bisa lah yaaa,, pelan-pelan saja~ kayaknya cuma kurang olahraga sih ini 😁 hahaha



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peningkat Imun Transfer Factor sebagai Imunomodulator untuk Kucing

Dear readers, Tulisan ini aku tulis berdasarkan pengalamanku pribadi sebagai dokter hewan yang sudah pernah mencobakan peningkat imun/imunomodulator "transfer factor" (TF) dalam pengobatan berbagai kasus penyakit di kucing. Selama jadi praktisi hewan kecil tentunya banyak kasus penyakit yang ditemui, mulai dari sakit ringan berupa gumpalan bulu yang nyangkut di gigi, sampai kasus yang cukup berat dan menguras air mata seperti FIV (feline immunodeficiency virus) yang sudah komplikasi. Ada kasus yang trennya selalu naik selama musim hujan, yaitu virus panleukopenia. Lebih detailnya tentang virus ini nantinya akan ada postnya juga ya. Pada intinya virus panleukopenia ini menyerang tubuh kucing dan utamanya menurunkan jumlah sel darah putih yang digunakan untuk menyerang segala macam infeksi termasuk virus panleukopenia itu sendiri. Nah loh, kalau sel darah putih aja jumlahnya turun akibat si virus terus yang ngelawan ni virus siape tong? 😭 di klinik tempatku bekerja kemarin ada...

My Career Story

Hey yo, it's time to share my career story~ Aku dilantik sebagai dokter hewan di bulan Desember 2019, tapi aku sudah bekerja loh kala itu. Kok bisa??  Bisa donk, guys. Let me tell you, alhamdulillah karir dokter hewan bisa di mana2 banget dan lowongan kerja selalu ada. Bisa dari bidang peternakan, pegawai negeri, tenaga harian lepas di instansi pemerintahan, tenaga pendidik, praktisi hewan kecil, industri makanan dan minuman dari produk hewan, industri obat hewan, laboratorium yang menggunakan hewan coba, bidang konservasi, dsb. Rata-rata sangat mau menerima dokter hewan yang masih menunggu masa pelantikan, tapi sudah harus selesai masa koas. Ketika itu aku mencoba di bidang praktisi hewan kecil yang kebetulan ada lowongannya di Jogja (pada saat itu sebenarnya ada beberapa lowongan daerah Jogja, tapi ndilalahnya kepincut jadi praktisi hewan kecil). Langsung kirim berkas dan wawancara di sebuah klinik yang kebetulan juga dekat dengan rumah. Apakah langsung diterima? Hohoho,, ternyat...

Pengalaman Koas di FKH UGM

Fakultas kedokteran hewan, sama seperti fakultas kedokteran yang lainnya, juga perlu menempuh pendidikan profesi untuk mendapat gelar dokter. Pendidikan profesi dokter hewan baru bisa ditempuh setelah lulus pendidikan S1 kedokteran hewan. Pendidikan profesi ini biasanya disebut juga koasistensi atau singkatnya koas. Di UGM, pada tahun 2018, kegiatan koas kedokteran hewan berlangsung selama kurang lebih 1 tahun. Terdiri dari 6 bagian koas yang masing2 ditempuh dalam kurun waktu 8 minggu. 6 bagian koas tersebut adalah - koas interna hewan kecil (incil), - koas interna hewan besar (inbes),  - koas kedinasan atau koas dinas (kodin), - koas reproduksi (korep), - koas bedah (bedah), dan  - koas diagnosa laboratorik (kodil).  (kabarnya terkini ada 1 bagian koas baru yaitu koas manajemen RSH -2019) Masing-masing koas deg-degan nya beda2 nih, dan tentunya beban koasnya juga berbeda tiap bagian. Yang paling bikin kaku pikiran dan badan adalah koas diagnosa laboratorik. Wuuuhhh,, ya...