Halo guys, aku nulis lagi ya~ ini tentang pengalaman pribadiku yang mungkin beberapa perempuan mengalami kekhawatiran serupa dan aku mau share berdasarkan apa yang aku jalani.
Sebelum lanjuuttt aku mau minta maaf buat yang merasa topiknya sensitif dan risih,, bisa skip aja ya.
Adakah yang kurang percaya diri dengan ukuran payudaranya yang mini? I feel you, dear.. π it was me in the past.
Aku punya size yang paling mini di keluargaku. Sempat minder dan bertanya2 kenapa ukuranku cuma segini ya~ sering observasi sana sini bahkan sering juga googling apakah normal atau tidak. Banyak kekhawatiran yang datang tentunya. Mulai dari kekhawatiran tidak akan dapat suami sampai kekhawatiran apakah bisa menyusui dengan baik atau tidak..
Masih inget jaman SMP sampai SMA, masa2 remaja yang katanya memang masa perkembangan organ2 kelamin yekan. Ih minder loh kalo ada event macem prom atau apakah gitu yang pake baju party atau kebaya yang mana model kerudungnya rata2 dililit ke leher supaya hiasan di baju bagian depannya kelihatan. π± ya kalo bisa yang nutup dada supaya lebih syar'i siihh (dan ngurangin minder tentunya).
Well, ternyata memang kita ga bisa judge mentah2 dari tampilan loh. Selama aku kuliah memang diajarkan memilih sapi atau kambing perah yang ukuran mammae-nya besar karena otomatis volume susu yang dihasilkan juga besar. Tapi setelah praktik,, ternyata banyak sekali faktor2 yang mempengaruhi jumlah produksi air susu.
Mulai dari pakan yang diberikan. Harus banyak hijauan dan volume pakan ditambah dari yang biasa diberikan, air minum harus selalu tersedia. Perlu juga manajemen stress, yaitu kandangnya dipisah dari hewan lainnya, suasana kandang juga tidak boleh ribut-ribut (dijauhkan dari jalanan, kalau bisa tidak sering dibuat lalu lalang orang di sekitarnya).
Ternyata pada manusia pun sama ya. Aku merasakan sekali ketika awal-awal menyusui. Harus banyak makan dan minum karena mudah lapar dan haus apalagi setelah menyusui, banyak makan hijauan supaya ASI-nya banyak (alternatifnya bisa pakai booster ASI). Dan yang paling penting, ibu menyusui sebisa mungkin tidak stress karena hormon stress sangat menurunkan volume ASI.
Awal mulanya khawatir banget apakah ASIku akan cukup untuk baby ku yang laki-laki ini. Belum ada 1 jam sudah minta nen lagi seakan kurang banget ini ASInya. Pernah penasaran dan coba dipumping, hasilnya ga banyak dan udah keburu minta nen lagi nih si baby.
Aku bukan orang yang anti sufor, bahkan di awal lahir pun aku tidak bersusah2 untuk cari donor ASI untuk bayiku karena ASIku belum keluar, langsung aja sufor (sama dokternya disuruh pilih sih, sufor atau donor) supaya tidak terlalu lama menunggu untuk cari donor. Jadi memang dari lahir sudah masuk sufor dan alhamdulillah tidak ada masalah alergi terhadap sufor yang dipilihkan. Nah jadi selama menyusui memang aku dibantu sufor meskipun tidak sering, hanya kadang-kadang kalau merasa si baby masih kehausan (menurut instingku loh ini).
Awal-awal menyusui (dari mulai ASI bisa keluar sampai baby usia 3 bulan) aku selalu menampung ASI yang bocor saat menyusui. FYI buat temen-temen yang belum tahu, ketika menyusui menggunakan payudara kanan, payudara kiri otomatis juga menetes ASInya. Begitupun sebaliknya. Nah ASI yang menetes ini selalu aku tampung pakai penampung khusus ASI. Hasil tampungannya lumayan banyak sebenarnya, kemarin itu aku sewa freezer kecil dan terisi 2 rak dari ASI yang ditampung. Banyak loh ternyata, kadang dipakai juga ketika baby nampak masih kehausan setelah menyusu (kadang kasih sufor, kadang kasih ASI hasil tampungan).
ASI yang aku simpan di freezer selama awal menyusui ini membantu sekali ketika aku sudah masuk kerja (aku kembali bekerja setelah Orion usia 3 bulan, sesuai dengan jatah cuti melahirkan yang diberikan yaitu 4 bulan lamanya).
Baby ku ga mau nen sambil tiduran karena sulit sih,, ukuran payudara yang kecil tidak bisa fleksibel ternyata. Jadi aku menyusui sambil duduk sampai baby usia sekitar 6 bulan. Setelah itu dicoba sambil tiduran dan sudah bisa karena baby Rion sudah bisa geser2 dan menyesuaikan posisinya. So many people out there yang menyusui sambil duduk kok, terutama di negara barat yang baby nya tidur sendiri. Dan menyusui sambil duduk sangat disarankan untuk mengurangi risiko otitis media pada bayi akibat ASI yang mengalir ke telinga saat baby disusui dengan posisi tiduran (posisi kepalasejajar dengan badan). Aku sematkan ilustrasinya ya gaes:
Itu tentang menyusui dengan ukuran payudara kecil ya gaes. Ternyata bisa loh, walaupun di pengalamanku ya tetep ada susu formula yang diberikan untuk baby. Aku sematkan juga foto-foto ketika baby Rion nen dengan berbagai usia. Sampai saat tulisan ini aku post (baby Orion usia 16 bulan), dia masih enjoy banget menyusu langsung dari payudara dan gaya menyusunya sudah makin bervariasi π .
Komentar
Posting Komentar